DEMAK - Komandan Kodim 0716/Demak Letkol Kav Maryoto, S.E., M.Si., M.M., mengajak kepada masyarakat, khususnya generasi muda untuk mengingat peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Salah satunya adalah peristiwa Gerakan 30 September atau yang biasa dikenal dengan nama G30S/PKI.
Peristiwa yang terjadi pada 30 September hingga 1 Oktober 1965 di Jakarta dan Yogyakarta ini merupakan sejarah besar yang harus terus diwaspadai akan upaya kudeta dengan menjadikan negara Indonesia negara komunis.
"Mungkin banyak di kalangan masyarakat, khususnya para pemuda yang tidak tahu tentang sejarah ini. Untuk itu, menjelang 30 September, mari kita ingat kembali peristiwa besar yang ada, sehingga kita selalu waspada dan tetap bersatu untuk melawan segala bentuk upaya kudeta dan upaya mengganti ideologi negara kita, " ungkap Dandim ditemui di ruang kerjanya, Jumat (29/09/23).
Menurut Dandim, dengan mengingat kembali peristiwa sejarah G30S/PKI tahun 1965, banyak nilai yang dapat diambil, antara lain, bahwa Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia bersifat final, tidak dapat diganti dengan ideologi-ideologi lainnya.
Pancasila sejak pertama kali dideklarasikan oleh Presiden Soekarno pada 1 Juni 1945, telah menjadi dasar ideologi bagi negara Indonesia dan merupakan simbol persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keragaman yang ada. Dalam Pancasila, terdapat makna dasar yang diakui sebagai panduan dalam mengelola negara dan masyarakat.
"Pancasila sebagai ideologi negara itu sudah final. Jadi, jika ada upaya atau usaha untuk mengganti Pancasila, niscaya akan berujung pada tragedi, perpecahan, bahkan pertumpahan darah, " terangnya.
Dandim meminta kepada seluruh masyarakat untuk terus bersama-sama menjaga Pancasila sebagai dasar negara, karena tidak menurup kemungkinan ada upaya dari sekelompok orang yang ingin merubah Pancasila.
"Merujuk pada peristiwa G30S/PKI, tidak menutup kemungkinan ada oknum atau sekelompok orang hingga saat ini yang berusaha untuk merubah dasar negara. Untuk itu, mari kita jaga bersama ideologi negara kita, Pancasila, " pungkasnya. (Pendim0716).